Antisipasi agenda bisa dilakukan dengan melakukan pengamatan terhadap cuaca. Tidak jarang, seseorang menjadwalkan suatu kegiatan tapi kemudian cuaca yang kurang baik membuat kita menunda melakukan untuk kegiatan tersebut. Bagaimana cara melihat cuaca lewat satelit? Kali ini kita akan membahas mengenai cara melihat cuaca lewat Citra Satelit.
Citra Satelit Cuaca adalah hasil pemotretan pada suatu permukaan menggunakan alat yang ditempatkan pada suatu orbit untuk mengamati cuaca. Secara umum, terdapat 3 jenis citra satelit cuaca, yaitu citra satelit uap air (water vapour satellite imagery), citra satelit tampak (visible satellite imagery), dan citra satelit inframerah (infrared satellite imagery).
Contents
Citra Satelit Himawari 8
Salah satu cara melihat cuaca adalah dengan menggunakan produk Citra Satelit Himawari 8. Satelit ini merupakan jenis satelit cuaca geostasioner milik Badan Meteorologi Jepang. Generasi ini termasuk yang terbaru dari satelit MTSAT (Multi Fungsi Transportasi Satelit).
Satelit Himawari 8 bekerja pada panjang gelombang cahaya tampak maupun inframerah. Himawari-8 diluncurkan sekitar bulan Oktober 2014 dan memulai operasinya pada pertengahan tahun 2015. Posisinya adalah pada 140 derajat Bujur Timur.
Hasil dari pencitraan satelit ini meliputi luasan wilayah timur dan barat Asia Pasifik, termasuk pula Indonesia. Secara berlanjut, satelit ini kemudian akan mengirimkan citra terbaru dengan jarak waktu pembaharuan adalah selama 10 menit, sementara untuk citra cuaca jepang waktu pembaharuan adalah selama 2,5 menit.
Hasil apa saja yang didapatkan dari pengamatan cuaca oleh Satelit Himawari 8?
Pengamatan melalui Satelit Himawari 8 didapatkan berbagai kondisi di antaranya adalah suhu awan, kondisi uap air, tingkat kecerahan langit, jumlah awan, bentuk dan jenis awan, ataupun pergerakan awan pada lapisan Troposfer. Data tersebut dapat digunakan untuk memprediksi kondisi langit yang akan terjadi kemudian. Biasanya, pengamatan cuaca digunakan untuk memprediksi peluang cerah tidaknya kondisi pada suatu wilayah.
Satelit cuaca dapat menangkap objek pada permukaan seperti kebakaran hutan, cahaya malam hari pada suatu wilayah, polusi udara, badai pasir dan debu, cahaya aurora, kondisi tumpukan salju, pemetaan es, pembuangan energi, gelombang samudra, dan sebagainya.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menggunakan Satelit Himawari 8 untuk memantau kondisi cuaca di Indonesia.
Cara melihat cuaca lewat satelit
Terdapat dua istilah yang perlu Anda pahami ketika mendefinisikan kondisi langit. Istilah ini biasa disebut dengan Seeing & Transparency. Seeing adalah ukuran ketajaman benda langit yang dapat dilihat melalui teleskop, dipengaruhi oleh turbulensi atmosfer. Sedangkan Transparency adalah ukuran kecerahan langit ketika dilakukan pengamatan, dipengaruhi oleh kelembaban udara, awan, dan kabut.
Bagaimana cara melihat cuaca lewat satelit?
Bagaimana cara melihat cuaca lewat satelit Himawari-8? Ikuti langkah-langkah berikut.
- Anda yang ingin mengakses kondisi cuaca melalui satelit ini dapat membuka situs web pada alamat https://www.bmkg.go.id/satelit/, dengan ketentuan citra cuaca yang dibaca adalah Himawari-8 IR Enhanced.
- Anda bisa juga mengakses link lain yaitu http://satelit.bmkg.go.iduntuk kemudian memilih Citra Satelit Wliayah Indonesia dari produk Himawari 8.
- Ketika Anda sudah masuk di halaman Citra Satelit Cuaca, Anda kemudian akan menemukan peta Indonesia dengan berbagai warna yang berbeda. Gambar peta ini disebut dengan Citra Satelit Cuaca.
- Untuk membaca suatu daerah tertentu di Indonesia, Anda hanya perlu mengklik tulisan Pilih Lokasi Citra Satelit yang ada pada bagian atas peta. Kemudian, Anda pilih lokasi yang Anda inginkan. Lokasi yang ada adalah provinsi di Indonesia. Sebagai contoh, Anda memilih Jawa Tengah.
- Kemudian situs web akan merefresh sebentar dan judul peta akan berubah menjadi Himawari-8 IR Enhanced – Jawa Tengah.
- Selanjutnya akan terdapat peta daerah Jawa Tengah dengan warna yang berbeda-beda.
- Anda hanya perlu mencocokan warna yang ada tersebut dengan Infografik Seeing & Transparency untuk mengetahui keterangannya.
Keterangan dalam citra satelit cuaca
Apa saja keterangan yang tersaji pada citra satelit cuaca? Untuk dapat mengamati cuaca dengan tepat, Anda perlu membaca keterangan yang ada di peta dengan benar.
Pada Citra Satelit Cuaca, terdapat legenda yang mana berada pada bagian kanan citra. Legenda yang ada pada layar tersebut merupakan temperatur puncak awan yang didapatkan dari pengamatan radiasi pada panjang gelombang dengan ukuran 10.4 mikrometer. Kemudian, hasil dari pengamatan tersebut dikategorikan dengan pewarnaan, mulai dari warna hitam hingga merah.
Untuk lebih jelasnya, deskripsi kondisi dari perbedaan warna tersebut adalah sebagai berikut.
Langit Sangat Cerah
Langit sangat cerah ditunjukkan dengan suhu hangat ataupun suhu dimana tidak terdapat pembentukan awan. Temperatur suhunya adalah sekitar 60 sampai 21 derajat Celcius. Dalam peta, langit sangat cerah ditunjukkan dengan warna hitam. Daerah dengan tingkat polusi yang rendah ketika malam hari akan terlihat warna bintang-bintang dengan sangat jelas.
Langit Cerah
Langit cerah berada pada kisaran suhu 21 sampai 8 derajat Celcius. Dalam peta, langit cerah akan disimbolkan dengan warna biru tua. Tandanya, akan ada beberapa awan tipis yang muncul pada langit, dalam jumlah yang sedikit.
Langit Berawan Tipis
Langit berawan tipis berada pada kisaran suhu 8 sampai 0 derajat Celcius. Dalam peta, akan dimunculkan dengan warna biru muda. Ketika suatu daerah berada pada kondisi ini, maka benda langit akan tampak dengan pendaran awan yang terlihat cukup tipis.
Langit Berawan
Langit berawan memiliki suhu dengan kisaran antara 0 sampai -28 derajat Celcius. Awan yang terbentuk pada kondisi ini yaitu cukup tebal. Jika dilihat dalam kondisi malam hari, maka cakram bulan akan terlihat cukup jelas, dengan sedikit pancaran awan yang mengelilinginya. Dalam peta, akan dimunculkan dengan warna hijau tua hingga hijau muda.
Langit Berawan Tebal
Langit berawan tebal berada pada kondisi suhu sekitar -28 hingga -56 derajat Celcius. Tanda ini menunjukan pertumbuhan awan yang sangat signifikan dan berpotensi terbentuknya awan tebal. Pada kondisi seperti ini langit sudah tidak akan menampilkan benda langit. Keberadaan Matahari dan Bulan mungkin hanya terlihat cahayanya saja sedang bentuk cakramnya sudah mulai kabur atau tidak terlihat jelas. Dalam peta, langit berawan tebal akan dimunculkan pada warna coklat muda hingga oranye.
Langit Berawan Sangat Tebal
Langit berawan sangat tebal berada pada kondisi suhu sekitar -56 hingga mencapai -100 derajat Celcius. Ini tandanya langit tertutup awan yang sangat tebal dan daerah tersebut memiliki potensi hujan. Seluruh benda langit tidak dapat dilihat karena kondisi awan yang tebal tersebut menutup benda-benda langit. Sebagai contoh, matahari tidak dapat terlihat dan cahayanya mulai berpendar. Kondisi ini ditunjukkan dengan warna orange muda, merah muda, hingga merah untuk kondisi -100 derajat Celcius.
Demikian informasi mengenai cara melihat cuaca lewat satelit yang bisa Anda ketahui. Diharapkan Anda sudah dapat mengetahui bagaimana cara mengakses dan membaca peta satelit wilayah-wilayah di Indonesia dengan dasar satelit Himawari-8 tersebut. Semoga informasi ini bermanfaat!