Cara Kerja Satelit Mengirim Data Ke Bumi

Cara Kerja Satelit Mengirim Data Ke Bumi

Satelit merupakan suatu benda yang bergerak mengitari benda yang lain dalam jalur yang bisa diprediksi atau orbit, atau singkatnya tiap benda angkasa bergerak mengitari planet yang membentuk eliptikal atau jalur lingkaran. Mengetahui lebih lanjut tentang satelit, Anda harus tahu tentang jenis-jenis satelit berdasarkan ketinggian garis edar dan bagaimana cara kerja satelit mengirim data ke bumi.

Satelit ada beberapa macamnya, berdasarkan jenisnya, satelit terbagi menjadi dua yaitu satelit alami dan satelit buatan. Namun, berdasarkan ketinggian garis edar, satelit terbagi menjadi tiga, yakni:

Contents

Jenis Satelit Berdasarkan pada Ketinggian Garis Edar

Geostationary Earth Orbit (GEO)

GEO adalah satelit mengorbit di ketinggian sekitar 36.000 km di atas bumi. Pada orbit ini satelit bergerak dengan kecepatan sekitar 3km/detik. Secara tak langsung, dapat dikatakan satelit itu bergerak dengan kecepatan sama persis dengan kecepatan dari rotasi bumi, sehingga satelit tampak seolah diam jika dilihat di permukaan bumi.

Satelit yang mengorbit di GEO mempunyai karakteristik, yaitu:

  • Satelit akan kelilingi orbit selama 23,9 jam hampir sama rotasi bumi.
  • Dikarenakan kecepatannya pada orbit sama dengan kecepatan rotasi bumi, maka satelit di orbit GEO seakan diam serta selalu di posisinya. Jadi jika satelit berada pada atas Indonesia maupun negara yang lain, satelit itu akan selalu berada di atas negara itu.
  • Latency-waktu dibutuhkan untuk perambatan gelombang dari bumi ke satelit serta kembali ke bumi membutuhkan waktu kira-kira 250ms sampai 1 detik.
  • Mempunyai area cakupan luas. Hanya perlu beberapa satelit untuk cover ke seluruh bumi.
  • Satelit yang ada di orbit GEO berada di dalam 1 ring tunggal pada atas khatulistiwa, sehingga slot untuk satelit GEO terbatas sekali.

Contoh dari satelit di orbit GEO, seperti Satelit Palapa, Garuda, Satelit Telkom, IndoStar serta PSN.

Medium Earth Orbit (MEO)

MEO adalah satelit mengorbit mulai di ketinggian 2.000 sampai 35.000 km dari bumi. Karena jaraknya lebih dekat dengan bumi, periode satelit mengelilingi orbit semakin tinggi. Sehingga jika dilihat dari bumi, satelit ini akan terlihat bergerak terus.

Sejumlah karakteristik satelit mengorbit di MEO, yakni:

  • Satelit akan selesai kelilingi orbit lebih cepat dibandingkan rotasi bumi, waktu sekitar 5 – 12 jam per satu kali putar. Karena kecepatan satelit sekitar 19.000 km/jam.
  • Karena kecepatan orbitnya yang lebih cepat dari rotasi bumi, maka satelit akan terlihat bergerak apabila dilihat dari permukaan bumi.
  • Latency lebih rendah dari GEO.
  • Mempunyai area cakupan lebih kecil dari GEO, sehingga jumlah satelit dibutuhkan untuk cover bumi dapat puluhan satelit.
  • Satelit di orbit GEO bisa mempunyai lintasan berbeda, tak harus berada pada atas ekuator, bisa menyilang, atau bahkan melewati kutub utara serta kutub selatan.

Orbit MEO biasanya dipakai untuk satelit penginderaan seperti pengolahan citra, cuaca dan lain sebagainya, termasuk pula sistem GPS milik Amerika yang ada pada ketinggian 20.000 km atau GLONASS milik Rusia pada ketinggian 19.000 km.

Low Earth Orbit (LEO)

LEO adalah orbit satelit berketinggian terendah di antara lainnya. Ketinggian satelit di orbit ini dari 500 – 2.000 km dari permukaan bumi. Mempunyai karakteristik mirip orbit MEO, di mana periode satelit di dalam kelilingi orbit lebih cepat dari rotasi bumi.

Satelit mengorbit di LEO mempunyai karakteristik seperti:

  • Satelit akan kelilingi bumi sekitar 1,5 jam, atau sekitar 16 kali pada sehari, yang kecepatannya 27.000 km/jam.
  • Dengan kecepatan itu, satelit ini akan terlihat bergerak apabila dilihat dari bumi.
  • Latency terendah di antara satelit MEO dan GEO.
  • Area cakupan terkecil jika dibandingkan MEO dan GEO. Memerlukan jumlah satelit lebih banyak untuk area sama dengan satelit GEO.
  • Satelit berada di orbit LEO pun bisa mempunyai lintasan berbeda, tak harus berada pada atas ekuator, bisa menyilang, atau bahkan melewati kutub utama serta kutub selatan.

Orbit LEO biasanya dipakai untuk satelit dengan sistem telekomunikasi bergerak di mobile, seperti sistem satelit Global Star dan Iridium.

Setelah mengetahui beberapa jenis satelit berdasarkan ketinggian orbit, selanjutnya yang akan dibahas adalah cara kerja satelit mengirim data ke bumi. Berikut ini pembahasan lebih lanjutnya.

Cara Kerja dari Satelit

Three Axiz Body Stabilized

Three Axiz Body Stabilized adalah suatu jenis pengontrolan posisi dari satelit itu berdasarkan sumbu koordinal X, Y, dan Z. Dari 3 sumbu tersebut lalu akan dipetakan pada posisi pitch, roll and yaw.

Spin Stabilized Satellite

Spin Stabilized Satellite adalah sebuah metode pengontrolan satelit yang memakai cara dengan gerakan body satelit dengan cara berputar untuk bisa menuju pada posisi yang tertentu. Jika secara teori, satelit tersebut akan diam di posisinya jika pada orbit, di suatu kenyataannya bergeser dari orbit sebenarnya.

Cara kerja satelit terbagi jadi 2. Berikut penjelasannya:

Dengan cara uplink dan juga downlink. Uplink ini adalah suatu transmisi dikirim dari bumi ke satelit, sementara cara kerja downlink adalah suatu transmisi dari satelit ke stasiun yang di bumi. Komunikasi satelit dan cara kerjanya memiliki kegunaan sebagai repeater di langit, satelit itu menggunakan transponders, yang adalah suatu alat yang bisa memungkinkan komunikasi 2 arah.

Pada dasarnya, komunikasi satelit menggunakan transponders yang banyak. Hal lainnya yang memiliki peran penting di dalam suatu jaringan komunikasi satelit ini adalah adanya antena satelit. Antena satelit itu memiliki fungsi sebagai penerima transisi pada tiap wilayah di bumi. Sementara untuk satelit spancing dipakai agar di dalam melakukan transmisi bisa lebih mudah berdasarkan pada wilayah. Power sistem yang dipakai oleh satelit itu didapatkan dari sinar matahari yang setelahnya diubah jadi bentuk listrik memakai sel surya.

Di pesawat luar angkasa yang ada di ruang angkasa pada jangka waktu lama itu akan bangkitkan tenaga dengan menggunakan suatu energi matahari. Pesawat luar angkasa itu bisa mendapatkan suatu energy matahari dengan menggunakan suatu struktur seperti misalnya sayap dengan ukuran besar atau panel surya.

Tiap-tiap panel surya tersebut tersusun oleh banyak sel yang memiliki ukuran lebih kecil sel surya supaya bisa untuk hasilkan suatu tenaga listrik ketika terkena cahaya matahari. Sel-sel tersebut terbuat dari silicon. Panel surya itu hanya bisa bekerja jika ketika menghadap matahari serta satelit tersebut sudah dilengkapi sebuah sensor untuk bisa cari arah cahaya. Motor bisa menggerakkan suatu panel dan dihadapkan pada cahaya matahari. Satellite tersebut dilengkapi dengan sumber tenaga yang mempunyai jangka waktu 12 tahun, yaitu bahan bakar untuk bisa beroperasi.

Nah, demikianlah pembahasan tentang beberapa jenis satelit berdasarkan pada ketinggian orbit dan cara kerja satelit mengirim data ke bumi. Semoga bermanfaat.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *