Perbedaan antara satelit alami dan satelit buatan adalah hal yang harus diketahui karena banyak sekali manfaat dari satelit baik alami dan buatan yang dirasakan dalam kehidupan. Satelit Alami dan Buatan memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Tentu saja masih sangat banyak yang belum mengetahui hal ini, berikut adalah Perbedaan antara satelit alami dan buatan yang sangat penting.
Contents
Gambaran Umum Satelit Alami dan Satelit Buatan
Secara umum, Satelit Alami merupakan benda-benda yang ada di luar angkasa dan tentu saja tidak dari hasil buatan manusia dalam mengorbitkan sebuah planet ataupun beda lainnya yang jauh lebih besar. Sebagai gambaran muda, Anda bisa mengetahui bahwa bumi memiliki satelit alami yaitu bulan.
Dari gambaran umum ini, setiap planet yang mengelilingi bintang dan bintang yang juga mengelilingi pusat galaksi dapat disebut dengan satelit. Walaupun hal ini sangat jarang diartikan sehingga banyak yang memahami bahwa satelit alami adalah benda yang mengelilingi planet atau benda tersebut lebih besar dari dirinya.
Tentu saja dengan berkembangnya ilmu teknologi dan juga semakin banyak kebutuhan yang manusia inginkan, Terciptalah Satelit Buatan yang memiliki banyak sekali manfaat untuk aktivitas sehari-hari. Satelit buatan sendiri merupakan satelit yang dibuat manusia dan mengitari benda lain dengan beberapa tujuan. Satelit Palapa menjadi satelit Indonesia yang selalu diperbicarakan sehingga bukan hal umum lagi untuk Anda.
Perbedaan antara satelit alami dan satelit buatan yang harus Anda ketahui juga adalah ketika akan meluncurkan Satelit Buatan, atau di Indonesia adalah Satelit Palapa dibutuhkan roket yang bisa menerbangkan Satelit ini ke angkasa. Berbeda dengan Satelit alami yang sudah ada di luar angkasa sehingga tidak perlu bantuan dari manusia.
Indonesia bukan satu-satunya negara yang memiliki Satelit sendiri, Satelit Buatan sendiri sudah ada dan diluncurkan oleh Rusia pertama kali pada 4 Oktober 1957 dengan nama Sputnik 1. Setelah itu Amerika Serikat juga meluncurkan Satelit Buatan mereka pada 31 Januari 1958. Setelah itu, berkembangnya teknologi membuat banyak sekali project berkenaan dengan Satelit luar angkasa untuk kebutuhan manusia yang berkembang.
Saat ini Satelit buatan manusia yang paling besar dan mengorbitkan bumi adalah International Space Station. Tentu saja hal ini membuktikan semakin banyaknya hasil dari ilmu pengetahuan yang memberikan banyak sekali manfaat untuk kebutuhan manusia yang kerap tidak disadari oleh kita.
Nama Satelit Alami dan Satelit Buatan
Perbedaan antara satelit alami dan satelit buatan selanjutnya adalah nama dari Satelit Alami dan Satelit buatan. Dari informasi sebelumnya tentu saja Anda sudah mengetahui beberapa nama dari satelit baik alami dan buatan. Di dalam Tata Surya ada 137 satelit alami dengan ukuran dan juga bentuk yang berbeda-beda dan mengorbit 6 planet.
Nama-nama Satelit tersebut adalah Bumi dengan Satelit Bulan atau Luna, Mars dengan Satelit Phobos dan Demos, Jupiter dengan Satelit Io, Europa, Ganymede, Calysto, Metis, Andrasthe, Thebe, dan masih ada yang lainnya. Saturnus juga memiliki satelit Atlas, Janus, Mimas, Enceladus, Titan, dan yang lainnya. Uranus dengan Satelit Ariel, Umbriel, Titania, Oberon, Miranda, Cordelia, Binda, dan yang lainnya. Neptunus juga memiliki satelit yaitu Triton, Nereid, Thalassa, Galatea, Naiad, dan yang lainnya.
Perbedaan antara satelit alami dan satelit buatan termasuk di dalam nama dan kegunaan Satelit tersebut. Satelit buatan manusia memiliki kepentingan untuk hal-hal seperti Komunikasi radio, televisi, dan telepon. Terdapat juga satelit navigasi yang sangat bermanfaat untuk pelayaran jarak jauh dan penerbangan. Posisi kapal laut dan juga pesawat bisa terdeteksi karena hal ini. Satelit geodesi dengan kepentingan dalam pemetaan bumi. Mempelajari dan menyelidiki atmosfer dalam menentukan cuaca merupakan manfaat dari Satelit Meteorologi.
SDM yang ada di bumi untuk potensi dan juga kepentingan lain merupakan manfaat dari Satelit Survei. Terdapat juga Satelit Penelitian yang memiliki fungsi khusus untuk penelitian dalam tata surya agar bisa lebih bebas. Selain itu, terdapat Satelit Militer yang memiliki fungsi khusus untuk kepentingan militer.
Nama-nama Satelit buatan tersebut adalah Gaofen I Miliki China dan Mikhailo Lomonosov dari Rusia yang merupakan Satelit Observasi Bumi. GARUDA-I milik Indonesia dan Ekspress-AM8 Milik Rusia yang merupakan satelit Komunikasi. Terdapat Satelit cuaca yaitu NOAA-19 Amerika Serikat dan Elektor-L Rusia sebagai satelit cuaca. Satelit militer yang dimiliki Rusia adalah Sputnik dan Orion merupakan Satelit Militer milik Amerika.
Fungsi Satelit Alami
Informasi sebelumnya sudah menjelaskan fungsi dari Satelit Buatan dan pada bagian ini Anda akan mengetahui fungsi dari satelit alami. Fungsi dari satelit alami adalah menjadi penyebab dari pasang surut air objek yang di orbit, sehingga dapat menjadi sumber pencaharian bagi nelayan sehari-hari. Ikan dan makanan laut lainnya merupakan hasil dari Satelit alami.
Penerangan pada malam hari di luar ruangan dengan adanya bintang merupakan manfaat dari Satelit Alami yang sudah kita rasakan setiap malamnya. Hal ini dikarenakan sinar dari Bintang dipantulkan oleh satelit pada bagian gelap objek sebagaimana bulan yang menerangi bumi di malam hari sekalipun. Banyak sekali benda-benda kecil yang melayang di angkasa dan memiliki kemungkinan untuk menabrak tubuh dari objek yang di orbit sama dengan benda-benda langit yang sangat berbahaya akan menabrak bumi jika melintasi bulan maka dengan adanya satelit hal ini bisa tertarik oleh gaya gravitasi sehingga benturan tidak terjadi.
Di dalam Tata Surya, terdapat beberapa Satelit Alami yang memiliki ukuran sangat besar sehingga membuat takjub dunia ilmu pengetahuan. Satelit pertama yang sangat besar adalah Io yang mengorbit Jupiter. Io memiliki diameter yang kurang dari sepertiganya bumi. Faktanya adalah Io memiliki 400 gunung berapi yang aktif dan sudah berhasil ditangkap oleh Wahana NASA.
Callisto
Callisto juga merupakan Satelit Alami yang mengorbitkan Jupiter dan memiliki ukuran diameter 4.800 Kilometer. Iklim yang ada tidak cocok untuk kehidupan biologis karena suhu yang ada mencapai minus 139 derajat. Titan merupakan salah satu Satelit Alami pada planet Saturnus, tentu saja Nama Titan sudah cukup banyak digunakan saat ini. Titan ditemukan oleh Astronom Belanda pada tahun 1655 dengan diameter 5.152 Kilometer.
Bulan yang menjadi Satelit Alami Bumi merupakan Satelit dengan ukuran terbesar dengan radius 1.737 kilometer. Beberapa negara sudah kerap melakukan penelitian dan juga ingin mengakui Bulan sebagai kekuasaannya.
Perbedaan antara satelit alami dan buatan di atas akan membuat Anda semakin memahami dan mendalami begitu banyak manfaat Satelit yang kerap dibicarakan. Hal-hal kecil yang terjadi di Bumi dan bisa berjalan dengan lancar menjadi hasil dari perkembangan astronomi dan juga ilmu pengetahuan. Perbedaan antara satelit alami dan satelit buatan yang menjadi fokus utama dapat menghasilkan fakta-fakta terbaru dalam bidang ini kedepannya.