8 Jenis Satelit Berdasarkan Tujuan Serta Penggunaannya

jenis satelit berdasar tujuan

Apa itu satelit? Pertama-tama, satelit adalah benda yang mengorbit, mengelilingi bumi dengan kecepatan, serta rute orbit yang terbilang konstan. Ada 2 jenis satelit, yaitu satelit alami, dan satelit buatan. Satelit alami bumi, hanya berjumlah 1 buah, yaitu bulan. Bulan mengorbit mengelilingi bumi, dengan kecepatan dan rute orbit yang tetap.

Jenis satelit yang kedua adalah satelit buatan. Satelit buatan ini, merupakan benda terbang yang diciptakan oleh manusia untuk mengorbit mengelilingi bumi. Satelit buatan ini diterbangkan, dan dikendalikan sepenuhnya oleh manusia. Satelit buatan juga terbagi lagi menjadi berbagai jenis, tergantung dari tujuan satelit tersebut, serta penggunaannya.

Pada tahun 2021, bumi memiliki sejumlah 6,542 satelit buatan manusia yang mengorbit mengelilingi bumi. Sejumlah 3,372 satelit buatan masih aktif, dan 3,170 satelit lainnya sudah tidak aktif. Dari ribuan jumlahnya satelit ini, satelit hadir dengan berbagai ukuran, kegunaan, dan penggunaan satelit.

Untuk beroperasi, satelit harus diluncurkan dari permukaan bumi menggunakan roket. Satelit diluncurkan di pusat luar angkasa dari negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Russia, Uni Eropa dan China.

Satelit itu sendiri juga mengorbit mengelilingi bumi dengan ketinggian yang terbilang konstan. Satelit juga terbagi menjadi 3 jenis satelit dibedakan berdasarkan ketinggian, satelit orbit rendah (LEO) yang terbang 500 hingga 2000 km diatas permukaan laut, Satelit orbit sedang (MEO) dengan ketinggian orbit 8000 hingga 20.000 km diatas permukaan laut, dan Geosynchoronous Orbit atau satelit (GEO) yang mengorbit tepat di 35.786 km diatas permukaan laut.

Apa saja sih, jenis-jenis satelit itu, mengapa ada ribuan satelit yang mengitari bumi, dan untuk apa tujuan serta kegunaan dari masing-masing satelit? Nah disini, akan kita cari tahu semua itu lebih dalam, dan kupas tuntas segala hal tentang satelit.

Contents

Berbagai Jenis Satelit dengan Bermacam Kegunaannya

Sedari awal, sudah banyak terdapat konsep untuk menciptakan benda terbang angkasa yang mengorbit mengelilingi bumi. Seiring dengan berbagai perkembangan teknologi, seperti radio, elektronik, dan kemajuan industri roket luar angkasa. Maka diciptakanlah satelit buatan pertama di dunia, yaitu Sputnik 1.

Satelit Sputnik 1 adalah satelit buatan manusia yang diluncurkan pada tanggal 4 Oktober 1957. Satelit ini adalah pemicu lomba luar angkasa (atau dikenal Space Race) antara uni soviet dan Amerika Serikat. Satelit ini pada mulanya digunakan untuk merekam lapisan atmosfer atas dari bumi, serta melakukan deteksi meteorit.

Setelah dibuatnya Sputnik 1, umat manusia telah berlomba-lomba meluncurkan berbagai jenis satelit ke luar angkasa. Dengan berbagai jenis kegunaan, serta beragam ukuran. Lalu seperti apa saja kah satelit buatan manusia? Berikut ini adalah 6 jenis satelit berdasarkan kegunaannya.

Satelit Cuaca / Satelit meteorologi

Satelit cuaca, atau satelit meteorologi merupakan satelit yang memiliki tujuan utama untuk mengawasi, dan melakukan observasi cuaca, dan iklim di bumi. Satelit cuaca itu sendiri bisa mengorbit mengelilingi bumi atau disebut juga Polar Orbiting Weather Satelite, atau bisa juga merupakan satelit yang terbang statis Geostationary Weather Satelite.

Fungsi utama dari satelit cuaca adalah untuk mengawasi, observasi dan merekam aktivitas cuaca, melalui pergerakan awan, pembentukan awan badai, dan pola awan. Satelit cuaca akan sangat berfungsi, terutama pada daerah rawan badai tropis, dan cuaca ekstrem seperti Indonesia, Philipina, dan Jepang.

Selain dari kegunaan itu, Satelit cuaca juga dapat digunakan untuk mendeteksi berbagai fenomena seperti cahaya lampu di kota-kota besar, efek dari polusi udara, pemetaan ladang es, pemetaan arus laut, bencana erupsi gunung berapi, fenomena aurora, kebakaran besar, dan badai salju atau pasir.

Sebagai contoh untuk penggunaan dari satelit cuaca adalah untuk mengawasi dan merekam secara rutin fenomena tahunan El Nino yang berdampak besar pada pola cuaca di daerah Samudera Pasifik. Merekam lubang pada lapisan ozone, serta memetakan pola iklim cuaca yang tidak beraturan akibat dari perubahan iklim bumi.

Satelit cuaca ini tidak bisa bekerja 1 satelit saja, melainkan satelit ini terhubung dengan berbagai satelit cuaca lainnya, yang saling memetakan pola cuaca di bumi, dan saling berbagi informasi akurat, sehingga pusat cuaca di Bumi dapat menerima informasi yang tepat dan akurat.

Satelit cuaca terbagi menjadi dua jenis yaitu satelit Polar Orbiting dan satelit Geostationary Satelite. Apa saja perbedaan dari kedua jenis satelit tersebut?

Polar Orbiting Weather Satelite

Secara garis besarnya, Polar Orbiting Weather Satelite adalah satelit cuaca yang didesain untuk mengorbit mengelilingi bumi, dan selalu melewati diatas, atau mendekati dua kutub bumi. Untuk menerbangkan satelit polar orbiting ini, diperlukan modal yang lebih banyak, serta kendaraan peluncur satelit yang lebih besar.

Geostationary Weather Satelite

Geostationary weather satelite adalah satelit yang di desain untuk mengorbit bumi tepat diatas suatu regional, dan selalu statis di regional tersebut. Satelit Geostationary mengorbit mengitari bumi mengikuti rotasi bumi, sehingga akan selalu tetap berada di atas suatu daerah tertentu.

Dengan satelit Geostationary, memungkinkan untuk mengawasi cuaca secara konstan pada suatu daerah. Sehingga pemetaan cuaca suatu daerah menjadi mungkin dengan berbagai jaringan satelit Geostationary. Selain satelit cuaca, satelit komunikasi juga didesain serupa untuk memudahkan radar di bumi menemukan satelit komunikasi.

Satelit Navigasi, Navigation Satellite

Satelit navigasi adalah serangkaian satelit yang digunakan untuk keperluan navigasi, penentuan lokasi, serta pemetaan. Satelit navigasi, atau yang sering disingkat juga sebagai satnav ini, merupakan sistem penentuan lokasi secara global menggunakan satelit. Dengan sistem satnav ini, kita bisa mencari tahu lokasi pasti kita dengan cepat, dan akurat dimanapun kita berada.

Bagaimana bisa beberapa benda diangkasa luar bisa menentukan lokasi kita dengan cepat serta akurat? Nah, sistem satelit navigasi ini pada dasarnya memanfaatkan teknologi radio. Satelit memancarkan sinyal radio secara terus menerus.

Pancaran sinyal radio dari berbagai satelit navigasi akan diterima oleh device, dan informasi yang didapatkan mulai dari jarak satelit dengan perangkat, ketinggian satelit, lama waktu penerimaan sinyal, dan berbagai data lainnya akan di analisis oleh perangkat, dan hasil dari analisis tersebut akan menunjukkan lokasi pasti kita.

Berbagai jenis satelit navigasi, serta sistem yang diluncurkan oleh berbagai negara. Sistem navigasi satelit modern merupakan sebuah sistem yang terdiri dari berbagai rangkaian satelit yang telah diluncurkan, dan setiap rangkaian akan memberikan kita informasi posisi yang akurat. Apa saja berbagai jenis dari sistem satelit navigasi dari berbagai negara?

GPS

GPS, yang merupakan kepanjangan dari Global Positioning System, adalah sebuah sistem radionavigasi yang berbasis satelit yang di buat oleh pemerintah Amerika Serikat, dan dikelola oleh United States Space Force. Sistem GPS ini adalah salah satu sistem navigasi satelit yang paling tua.

Didesain oleh departemen pertahanan Amerika Serikat pada tahun 1973 ini, sistem navigasi satelit GPS sekarang sudah memiliki 31 satelit navigasi yang saling terkoneksi dan terintegrasi dengan perangkat modern, untuk memberikan informasi yang akurat mengenai posisi kita secara global.

Sistem GPS sudah digunakan secara komersil dan global sejak tahun 1980, dan sekarang menjadi salah satu sistem radionavigasi satelit yang paling terkenal, dan paling banyak digunakan. Perangkat GPS, seperti GPS tracker, serta perangkat GPS smartphone menjadi basis dari sistem navigasi global dunia modern.

GLONASS

Jika GPS adalah sistem navigasi satelit buatan dari Amerika Serikat, GLONASS atau Глобальная навигационная спутниковая система (Global Navigation Satellite System), adalah sistem satelit navigasi yang dibuat oleh Rusia. Sistem GLONASS ini juga disebut-sebut sebagai sistem navigasi satelit yang memiliki jangkauan terluas kedua setelah GPS, serta tingkat keakuratan yang setara dengan sistem GPS.

Sistem GLONASS sekarang bahkan sudah terintegrasi dengan sistem GPS itu sendiri, memberikan informasi, serta data navigasi yang lebih akurat lagi, serta olah data yang semakin cepat. GLONASS diprakarsai di tahun 1976 di Uni Soviet sebagai salah satu program space race untuk menyaingi Amerika Serikat.

Sistem GLONASS sudah memiliki jumlah total satelit 26 buah, dan mencangkup seluruh daerah negara Rusia, dan beberapa negara di sekitarnya. Di era 1990, GLONASS mulai di komersil kan, dan digunakan secara global.

Galileo

Sistem satelit navigasi Galileo ini pertama kali meluncur pada tanggal 28 Desember 2005, lalu sudah bisa digunakan secara live pada tahun 2016. Sistem Galileo Navigation ini adalah sistem satelit yang dibuat oleh Uni Eropa, dan di kelola oleh biro Luar Angkasa Eropa, atau European Space Agency.

Tujuan dibuatnya sistem satelit Galileo ini adalah untuk memberikan sistem positioning yang akurat secara independen untuk negara-negara di uni Eropa, sehingga negara di Uni Eropa tidak akan bergantung pada sistem navigasi GPS dari Amerika Serikat, ataupun sistem navigasi satelit GLONASS dari Russia.

Sistem satelit Galileo ini sudah memiliki 30 satelit, 24 satelit aktif, dan 6 satelit cadangan. Sistem navigasi Galileo ini sudah memiliki tingkat akurat hingga kurang lebih 1 meter, memberikan kualitas navigasi dan penentuan posisi yang lebih akurat, secara mudah dan cepat.

BeiDou

Sistem navigasi satelit Beidou, diluncurkan oleh Republik Rakyat China, merupakan sistem navigasi satelit yang terdiri dari 2 konstelasi yang terpisah, dan ada total 35 buah satelit yang sudah diluncurkan dan live.

Sistem navigasi Beidou-1 memulai peluncuran satelit pertamanya pada tahun 2000, upgrade menjadi sistem navigasi Beidou-3 pada tahun 2015, dan meluncurkan satelit terakhir yang melengkapi konstelasi terakhir di tahun 2020. Sistem navigasi satelit Beidou ini mencangkup area China, serta daerah Asia-Pasifik.

Sistem satelit Beidou sudah memberikan tingkat keakuratan data hingga kurang dari 1 meter, dan dengan jangkauan yang sangat luas. Selain itu, sistem navigasi Beidou ini juga meningkatkan kualitas hidup, mulai dari industri pertelekomunikasi, industri penerbangan, industri sains dan luar angkasa, dan berbagai implementasi dari sistem satelit lainnya.

NavIC

NavIC adalah akronim dari Navigation with Indian Constelation, adalah nama operasional untuk sistem satelit navigasi regional India. Sistem ini, adalah sistem navigasi satelit otomatis yang menjangkau daerah India, Asia Selatan, dan daerah sekitarnya. Sistem ini sudah memberikan data informasi posisi yang akurat, secara real time.

Sistem garapan dari India ini, meluncurkan satelit pertama mereka pada tanggal 1 Juli 2013, dan meluncurkan satelit terakhir untuk melengkapi konstelasi India pada tanggal 12 April 2018.

Penggunaan NavIC secara komersil sudah bisa digunakan sejak tahun 2018, dan di tahun 2020, sudah menjadi kewajiban untuk setiap ponsel, dan kendaraan komersial di India untuk mengintegrasikan device mereka dengan sistem navigasi satelit NavIC.

QZSS

QZSS yang merupakan akronim dari The Quasi-Zenith Satellite System adalah sistem satelit yang dibuat oleh pemerintah Jepang, dan beroperasi untuk daerah Asia dan Oseania. Sistem QZSS ini dibuat untuk meningkatkan performa dari sistem GPS Amerika Serikat ini untuk daerah Asia dan Oseania, dengan fokus utama untuk daerah Jepang.

Sejak peluncuran pertamanya pada tanggal 11 September 2010, sistem satelit QZSS ini sudah memiliki 5 satelit, dengan perencanaan 7 satelit lebih untuk nantinya. QZSS ini secara resmi bisa digunakan untuk komersil pada tanggal 1 November 2018.

Satelit Militer

Satelit militer itu sendiri, merupakan satelit buatan yang memiliki tujuan untuk berbagai keperluan militer, seperti pengumpulan informasi, navigasi, dan komunikasi militer. Yang membedakan satelit militer dengan satelit sipil adalah, satelit militer tidak dapat diakses oleh penduduk sipil, dan tidak di komersilkan.

Hanya pihak militer yang memiliki perizinan yang dapat mengakses satelit militer. Karena kegunaannya yang cukup penting, untuk pertahanan suatu Negara, maka satelit militer ini sudah menjadi teknologi vital yang diperlukan setiap negaranya.

Satelit militer pertama digunakan untuk keperluan pengintaian, dan pengambilan foto informasi. Pengambilan foto dengan tujuan pengintaian dilakukan oleh kamera bertegangan kuat yang dipasang pada sebuah satelit yang mengorbit bumi.

Dahulu, ada beberapa gagasan untuk menciptakan senjata berbasis satelit. Idenya, adalah memasangkan bermacam senjata, termasuk senjata pemusnah masal pada satelit, sehingga dapat diluncurkan kapan saja dengan satu tombol, dan tidak akan ada yang mengganggu peluncuran senjata tersebut.

Namun, ide menyenjatai satelit ini ditentang keras oleh komunitas global, dan diciptakanlah perjanjian internasional yang melarang penggunaan senjata pemusnah massal berbasis satelit. Sejak saat itu, tidak diperbolehkannya mempersenjatai satelit, dan satelit militer hanya diperbolehkan sebatas satelit pengintaian, navigasi dan komunikasi.

Di tahun 2013, ada 450 lebih satelit yang diduga merupakan satelit dengan tujuan militer. Tidak ada angka pasti berapa jumlah satelit, dikarenakan kerahasiaan yang perlu dijaga oleh pihak militer. Terdapat juga beberapa satelit yang memiliki fungsi ganda, berupa satelit sipil sekaligus digunakan oleh pihak militer, seperti satelit GPS untuk komersil, sipil, sekaligus militer.

Pada tahun 2018, sudah ada setidaknya 320 satelit yang teridentifikasi sebagai satelit fungsi ganda untuk keperluan sipil dan militer. Sebagian besar dari satelit militer sipil ini dimiliki oleh Amerika Serikat, Russia, China dan juga India.

Indonesia juga memiliki salah satu satelit militer di dunia. Satelit militer yang diluncurkan di tahun 2019 oleh Airbus ini, Digunakan untuk keperluan komunikasi militer. Satelit yang diluncurkan oleh pihak Tentara Nasional Indonesia ini berbeda dengan berbagai satelit Indonesia lainnya, dimana satelit militer ini dijaga kerahasiaannya.

Satelit Mata-mata

Satelit yang memiliki tujuan, serta penggunaan yang tidak berbeda jauh dengan satelit militer. Satelit mata-mata ini umumnya digunakan untuk keperluan pengintaian, serta pengumpulan intelegensi militer. Satelit pengamat bumi, serta satelit komunikasi yang memiliki tujuan untuk mata-mata dan espionase.

Karena dirancang untuk pengintaian, Satelit ini pastilah sebagian besar tidak terdaftar, dan kerahasiaan penggunaan serta perawatan satelit harus selalu dijaga oleh pihak militer, dan pemerintah. Satelit mata-mata ini memiliki peran vital, terutama dalam menjaga kedaulatan, dan kedamaian suatu negara.

Satelit Komunikasi

Seperti namanya, satelit komunikasi ini adalah satelit yang memiliki tujuan utama untuk menyediakan, dan mendukung sarana telekomunikasi. Satelit komunikasi ini sangatlah vital di dunia modern ini, yang serba digital. Semakin lancar, dan akurat data komunikasi yang dikirimkan oleh satelit, maka semakin lancar pula komunikasi yang dapat disediakan.

Berbagai teknologi komunikasi dan media yang memanfaatkan satelit sudah dapat dinikmati oleh siapa pun sekarang. Contoh teknologi komunikasi yang menggunakan teknologi satelit manusia adalah Telepon satelit, Internet Satelit, TV Satelit, dan juga Radio Satelit. Apa saja teknologi satelit komunikasi ini, dan bagaimana cara kerja masing-masing teknologi tersebut.

Telepon Satelit

Telepon satelit adalah telepon yang memanfaatkan teknologi satelit, dan sedikit berbeda dari telepon seluler pada biasanya. Jika pada telepon biasa, telepon akan memancarkan sinyal, dan dipantulkan oleh menara seluler ke telepon tujuan, telepon satelit mengirimkan sinyal ke satelit, dan akan dipantulkan oleh satelit.

Telepon satelit tentu memiliki jangkauan yang sangat luas, dan jauh lebih luas dibandingkan dengan telepon seluler biasa.

Internet Satelit

Jaringan internet satelit adalah sebuah akses jaringan internet yang memanfaatkan satelit komunikasi. Komputer, atau device terhubung dengan jaringan internet, melalu sinyal yang dikirimkan oleh device ke satelit geostasionary.

Jaringan internet yang menggunakan satelit memiliki kecepatan internet yang cukup cepat. Teknologi modern yang memanfaatkan internet satelit mampu mencapai kecepatan hingga 1000 Mbit/detik, dan dengan mengedepankan latensi yang rendah untuk internet.

Televisi Satelit

Jaringan televisi satelit, atau televisi parabola adalah jaringan televisi yang menggunakan media satelit sebagai penyalurnya. Satelit komunikasi akan menyalurkan sinyal yang dikirimkan oleh penyedia jasa layanan televisi satelit, lalu disalurkan ke penerima televisi satelit menggunakan parabola, atau satellite dish.

Jaringan televisi satelit memiliki beragam saluran televisi yang bisa ditonton dengan jernih, dan jelas. Selain itu pula, sinyal yang diterima oleh jaringan televisi satelit lebih jelas, dan jangkauan yang luas. Di daerah terpencil, jaringan televisi satelit bahkan akan lebih jelas daripada televisi kabel, atau televisi antena lainnya.

Radio Satelit

Jaringan radio satelit, adalah sebuah jasa broadcasting atau jasa penyiaran yang menggunakan sinyal satelit untuk melakukan penyiaran secara nasional. Jasa radio satelit bisa terbilang memiliki cakupan siaran yang lebih luas, sehingga lebih dapat dinikmati daripada radio lokal lainnya.

Radio satelit juga memberikan lebih banyak stasiun radio, dan berbagai program radio yang bisa dinikmati. Sebagian besar jasa radio satelit haruslah berlangganan dahulu, tetapi dalam penyiarannya bebas dari iklan, tidak seperti radio lokal lainnya.

Satelit Astronomi

Satelit astronomi adalah salah satu jenis satelit yang digunakan untuk tujuan pengamatan, observasi, pencatatan, dan terutama penelitian benda-benda angkasa. Seperti namanya, satelit astronomi digunakan untuk penelitian dan observasi benda-benda astronomi, seperti planet-planet pada tata surya, meteorit yang lewat, mencari galaksi dan planet baru.

Satelit astronomi juga memiliki berbagai fungsi, seperti fungsi observasi atau pengamatan teleskop yang bisa ditemukan pada teleskop Hubble. Dengan menaruh teleskop di luar angkasa, umat manusia dapat mengambil gambar yang lebih jelas lagi untuk berbagai benda luar angkasa.

Observasi luar angkasa juga jadi semakin mudah dengan teleskop luar angkasa.

Selain itu, satelit astronomi juga digunakan untuk mengukur berbagai data dan parameter luar angkasa, seperti data atmosfir bumi, jarak bumi bulan, serta pemberitahuan meteor yang jatuh atau sekedar lewat di bumi.

Seiring dengan berkembangnya teknologi satelit, diciptakanlah berbagai satelit astronomi yang bertujuan untuk menangkap gambar di angkasa jauh. Di tahun 2020, satelit astronomi bumi, berhasil menangkap gambar planet Pluto dengan resolusi HD, dan juga berhasil pertama kali menangkap gambar blackhole untuk pertama kalinya dalam sejarah manusia.

Satelit Observasi Bumi

Jika satelit astronomi sebagian besar digunakan untuk melakukan penelitian dan observasi di langit, di luar angkasa, maka satelit observasi bumi adalah satelit yang melakukan observasi pada permukaan bumi. Satelit observasi bumi, memberikan gambaran permukaan bumi, mengambil foto permukaan bumi untuk keperluan pemetaan dan lainnya.

Satelit observasi bumi juga terkait erat dengan satelit cuaca, dikarenakan kegunaannya yang terbilang tidak berbeda jauh. Satelit cuaca mengamati perubahan pola cuaca serta iklim, sedangkan satelit observasi bumi juga mengawasi permukaan bumi, dan berbagai fenomena yang bisa terjadi di permukaan.

Selain itu, satelit observasi bumi juga berguna untuk tujuan pemetaan bumi, tujuan militer, serta penelitian observasi bumi. Sebagai contoh meneliti susutnya gunung es di kutub utara dan selatan.

Contoh satelit observasi bumi yang terkenal, dan beberapa masih aktif beroperasi adalah Proba-1, Proba-2, lalu ERS-1 dan ERS-2, lalu Envisat (Enviromental Satellite.)

Satelit Miniatur, dan satelit mikro

Selain berbagai tujuan dan fungsi dari satelit, satelit juga dibedakan menjadi beberapa ukuran. Ukuran satelit juga bergantung pada fungsi, serta peralatan yang ada pada satelit. Satelit dibedakan menjadi ukuran besar, satelit miniatur, dan satelit mikro.

Satelit yang memiliki ukuran besar normalnya berupa satelit dengan tujuan yang khusus, seperti satelit militer, satelit komunikasi, satelit astronomi, satelit navigasi, dan satelit observasi.

Satelit miniatur adalah satelit yang mengorbit mengelilingi bumi, dengan bobot satelit tidak lebih dari 600kg. Sedangkan satelit mikro lebih kecil lagi ukurannya, yaitu tidak mencapai 200kg ukuran satelit. Satelit mikro dan miniatur ini umumnya berfungsi sebagai pemantul sinyal, serta pencatat data atmosfir.

———–

Nah, itu tadi ada beberapa satelit yang terbagi menjadi berbagai jenis sesuai dengan tujuan dan penggunaannya. Satelit adalah salah satu kemajuan teknologi manusia yang sangat signifikan dan pengaruh dari teknologi satelit bisa kita nikmati dalam segala hal dalam aspek kehidupan kita, mulai dari navigasi, telekomunikasi, hingga pertahanan negara.

Ambil contoh, tanpa satelit navigasi yang memandu kapal, dan pesawat, kita tidak akan ada transportasi barang, dan penumpang. Tidak akan ada perdagangan global dikarenakan tidak adanya satelit yang memandu kapal dan pesawat untuk sampai ke tempat tujuan.

Tetapi, dalam penggunaan teknologi satelit, ada juga beberapa kisah kelam, seperti penggunaan satelit untuk teknologi senjata pemusnah massal. Teknologi senjata yang menyeramkan ini, sudah dilarang dipergunakan, dikarenakan potensi yang membawa bencana yang memusnahkan umat manusia.

Itu dia beberapa jenis satelit berdasarkan tujuannya dan juga penggunaannya mulai dari tujuan komunikasi, navigasi, militer, hingga radio. Selain berbagai tujuan, satelit juga terbagi menjadi berbagai ukuran, daerah aktif satelit, konstelasi satelit, serta ketinggian satelit tersebut mengorbit mengelilingi bumi.

Teknologi satelit sangatlah penting, dan menarik untuk kita pelajari, dan telisik lebih lanjut. Semakin maju teknologi satelit umat manusia, maka semakin dekat pula manusia dengan luar angkasa.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *